NASA kini kehabisan baju luar angkasa, salah satu pendukung yang mutlak diperlukan untuk perjalanan ke luar Bumi. Sedangkan rencana mereka untuk membuat setelan baju ruang angkasa generasi berikutnya berjalan terlalu lambat.
Dikabarkan kurang baiknya perencanaan formal dan tujuan-tujuan perjalanan telah menjadi faktor penghambat. Pendanaan NASA untuk pekerjaan semacam ini juga mengalami pemotongan. Sehingga kekurangan sumber daya untuk mengembangkan setelan baru.
Masalah-masalah yang dituturkan (fail PDF) oleh Kantor Inspektur Jenderal (OIG) NASA, bisa menjadi penghalang utama bagi NASA saat mencoba melakukan misi penjelajahan manusia jangka panjang.
Pembuatan setelan baju astronaut yang digunakan di dalam pesawat International Space Station (ISS) menghabiskan jutaan dolar, serta bertahun-tahun waktu pengembangan. Bahkan dibutuhkan pengembangan perlengkapan yang lebih baik lagi untuk misi ke Mars dan sekitarnya.
"Meskipun menghabiskan hampir USD200 juta untuk teknologi baju ruang angkasa NASA generasi berikutnya, agensi tersebut tetap telat bertahun-tahun untuk memiliki setelan penerbangan siap pakai yang mampu menggantikan EMU (Unit Mobilitas Ekstrimehicular) atau cocok untuk digunakan pada misi eksplorasi masa depan," kata laporan tersebut.
Misi berbeda membutuhkan jenis setelan yang berbeda pula. NASA sedang mengerjakan tiga program baju ruang angkasa untuk melatih para astronaut pada masa depan. Satu untuk misi di Stasiun Antariksa Internasional (ISS), satu untuk misi dasar Bulan, dan satu lagi untuk misi potensial ke Mars.
Setelan ISS harus bekerja pada gravitasi nol, sedangkan versi Mars harus menghadapi kondisi atmosfer yang keras dan medan yang kasar. NASA bekerja keras untuk mengembangkannya, tapi waktu hampir habis, terutama jika mereka ingin mengujinya di ISS terlebih dahulu.
Sementara itu setelan Starliner generasi berikutnya memang telah diluncurkan awal tahun ini. Namun setelan tersebut hanya untuk digunakan di dalam pesawat ruang angkasa dan tidak sesuai untuk aktivitas ekstravistik alias di luar pesawat.
NASA kini hanya memiliki 11 dari 18 setelan asli yang memiliki ransel pendukung kehidupan. Sedangkan hanya empat setelan yang kini berada di ISS, sisanya berada di Bumi dan dijaga kondisinya untuk uji coba.
Jumlah ini mungkin tidak cukup untuk mendukung kegiatan di ISS sampai masa pensiunnya pada 2024, apalagi jika ada perpanjangan masa penggunaan stasiun tersebut hingga 2028.
Setelan baju ruang angkasa yang astronaut NASA gunakan saat ini di ISS - EMU - dikembangkan lebih dari 40 tahun yang lalu dan telah jauh melampaui umur desain yang ditetapkan yakni 15 tahun. EMU dikembangkan sejak tahun 1974 dan pertama kali digunakan pada tahun 1981.
The Independent menuliskan, kini astronaut telah mengalami sejumlah masalah dengan setelannya. Salah satunya yang hampir fatal adalah ketika seorang astronaut hampir tenggelam setelah sistem pendingin di ranselnya bocor ke helm dan membanjiri dengan air.
Contoh di atas merupakan salah satu dari 3.400 insiden kecil dengan setelan tersebut. Insiden lainnya antara lain astronaut yang mendapatkan rasa terbakar atau menyengat di tangan dan mata selama berkegiatan di antariksa.
OIG dalam kasus ini ingin NASA menyusun rencana yang lebih formal untuk mengembangkan setelan baru dan merawat yang lama. Sesuatu yang telah dijanjikan oleh lembaga antariksa tersebut dalam beberapa bulan ke depan.
No comments:
Post a Comment